
Jakarta – Kebudayaan Rakyat – Jaringan Kebudayaan Rakyat (JAKER) baru saja meluncurkan buku Antologi Puisi, untuk memperingati HUT Ke-32 JAKER. Annisa Lituhayu, selaku Ketua Umum JAKER menyampaikan beberapa hal pada sambutannya dalam Antologi Puisi tersebut. Pertama, apresiasi yang tinggi untuk Kawan Wiji Thukul, yang masih hilang sampai sekarang, kata-kata Kawan Thukul akan selalu hidup, walaupun ia belum ditemukan.

Kedua, Annisa juga mengucapkan terima kasih kepada para budayawan, seniman, aktivis, politisi dan pihak-pihak yang telah berkenan menyerahkan karyanya, untuk dimasukkan dalam antologi puisi “Luka Yang Tak Menyerah Bara Yang Tak Padam” yang diterbitkan oleh Jaringan Kebudayaan Rakyat (JAKER).,
Ketiga, Ketua Umum JAKER tersebut memandang bahwa penyelenggaraan Wayang Kulit Milenial dan peluncuran buku Antologi puisi ini adalah bukti nyata perjuangan JAKER, dan cita-cita luhur para pendiri bangsa.
Selain itu, Annisa menyampaikan bahwa untuk membangun negara yang ideal, sesuai cita-cita bangsa itu tidak mudah. Apalagi dalam situasi ekonomi Indonesia hari ini, yaitu besarnya ketimpangan sosial, dan penguasaan ekonomi oleh segelintir orang, atau oligarki/serakahnomics. Kelompok ini, menurut Annisa, memiliki kecenderungan untuk memperkaya diri sendiri, tidak pernah puas, bahkan tidak segan untuk menjual kekayaan alam Indonesia pada imperialisme, atau penjajah asing.
Kaum serakahnomics, menurut Annisa, akan selalu menghalangi jalan keadilan dan kemakmuran rakyat dan membuat rakyat tak berdaya. Hal ini juga berdampak pada ketidakberdayaan negara, sehingga akan cenderung tunduk pada pihak asing.
JAKER – Jaringan Kebudayaan Rakyat mendukung langkah Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, untuk melawan sistem dan kaum “serakah-nomics”, yang dalam hal ini adalah imperialisme-neoliberalisme, oligarki, dan birokrat korup yang menghalangi terwujudnya Indonesia yang berdaulat, maju, adil, dan makmur.
Lebih lanjut, Annisa menyampaikan bahwa JAKER akan mengerahkan segala sumber dayanya dan menyerukan kepada seluruh rakyat untuk bersatu bersama melawan kaum serakahnomics sehingga keadilan dan kemakmuran dapat terwujud secepat-cepatnya di tanah air Indonesia.

Melalui ranah seni dan budaya, lewat berbagai karya, JAKER menyuarakan secara lantang berbagai nyanyian, ekspresi, dan suara yang menolak penindasan manusia atas manusia. JAKER juga tak henti hentinya mengajak semua lapisan masyarakat bersama berjuang mengembalikan jati diri bangsa, dan mengabarkan bahwa kita memiliki peradaban yang tinggi.
Wayang kulit yang JAKER persembahkan pada malam peringatan HUT JAKER ke-32, membawa esensi perjuangan dengan lakon Amarta Binangun, yang merupakan simbolisasi usaha kerja keras, untuk membangun negara gemah ripah loh jinawi , tata tenteram Kerta raharja, yaitu Indonesia adil Makmur.
Annisa mewakili JAKER, mengucapkan banyak terimakasih kepada Ki Dalang: Ki Gunarto Gunotalijendro yang akan mengisahkan Amarta Binangun yaitu membangun negara Amarta, yang bisa menjadi refleksi kita dalam membangun Negara Indonesia. Akhir kata, Annisa berharap bahwa semua karya seni yang JAKER persembahkan, akan mampu membawa energi baru, untuk bekerja sama, bergotong-royong membangun bangsa Indonesia.