Foto Prima Bahren (Koleksi Pribadi)

Karya: Prima Bahren

Di tangan para ibu di TIROSA
Timor, Rote, Sabu, Alor dan Sumba
masa lalu ditenun jadi harapan.
Bukan sekadar kain
tapi warisan yang menolak untuk dilupakan.
Cerita rakyat tak lagi membisu,
kini berlayar di layar kaca, bersuara dalam digital.
Legenda kita kini hadir
di ruang-ruang global yang dulu asing.
Dari kriya jadi karya,
dari dapur desa ke panggung dunia.
Motif tradisi bukan lagi aksen,
tapi identitas yang berani bersaing.
Negara pun hadir
melindungi hak, memberi ruang,
membuka jalan bagi mereka
yang menjadikan budaya menjadi hidup.
Di sekolah dan layar anak-anak,
budaya tak hanya dikenang
tapi dialami, di dalami serta dimaknai,
dengan teknologi sebagai jembatannya.
Dan saat dunia menoleh ke Nusantara,
kita tak sekadar tampil,
tapi menyapa dengan cerita sendiri,
dalam bahasa yang berakar dan berani.
Hilirisasi budaya
bukan menjual jati diri,
melainkan menjadikannya
nafas panjang menuju Indonesia yang lestari.
Kupang, 23 Juli 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *