Menggenggam Angin
bansos digelontorkan lagi
Rp 496 triliun
di atas meja
yang tak kita duduki
di layar kaca
beras, minyak,
gula, wajah menteri
tapi di lorong
ibu-ibu menakar
apa cukup
untuk tiga hari
satu karung sembako
bukan jalan keluar
dari kemiskinan
yang diwariskan negara
subsidi terus bertambah
seolah luka
cukup dibalut
dengan tisu anggaran
mereka menyebutnya
perlindungan sosial
kami menyebutnya
pengulangan sunyi
Nyata ini negeri atas angin,
tapi tangan rakyat
terus menggenggam angin
kami tidak lapar
karena malas
kami lapar
karena sistem
berapa ratus juta
dalam DTKS itu
yang dipanggil “miskin”
lalu dilupakan?
kami ingin lebih
dari santunan
kami ingin alat
untuk mengukir nasib
program padat karya
pelatihan kerja
reformasi struktural
bukan sekadar istilah
kami ingin
keadilan yang terlibat
bukan belas kasihan
yang diprogramkan.
Lino Sanjoyo, Pekanbaru ,12 Mei 2025