JAKARTA, Kebudayaan Rakyat , Pada tanggal 20 Mei 2025 mendatang, Jaringan Kebudayaan Rakyat (JAKER) akan menggelar Diskusi Publik bertema Kebangkitan Kebudayaan Indonesia dan sekaligus melaunching Website Kebudayaan Rakyat. Acara yang bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional ke – 117 ini akan digelar di Kekini Coworking Space, Cikini, Jakarta Pusat dan dihadiri oleh para pegiat seni budaya, sastrawan dan sutradara perfilman.

Menyambut baik kegiatan tersebut, salah satu tokoh muda saat dijumpai di Jakarta sekaligus Sekretaris Jenderal Independen Wartawan Jurnalis Reporter Indonesia [ IWAJRI ] memberikan tanggapan dan sekaligus apresiasi yang tinggi atas karya aktivis JAKER berjuang memajukan kebudayaan Nusantara , melalui jaringan organisasi dan melalui jaringan media yang kini terbentuk.

“Saya mengucapkan selamat dan sukses atas kegiatan tersebut, terutama media online Kebudayaan Rakyat yang telah didirikan oleh para aktivis Jaker. Semoga dengan hadirnya website tersebut dapat lebih fokus dalam mengangkat dan mempublikasikan karya- karya kebudayaan lokal kita yang sangat majemuk,” kata Martin Uung nama yang biasa disapa sekaligus Sekjend IWAJRI, ” di kawasan Utan Kayu, Jakarta, Sabtu ( 17/5/2025).

Dikatakan Martin, bangsa Indonesia sejak lama sangat kuat dan kokoh karena dipersatukan dengan aneka ragam kebudayaan dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote. Aneka ragam kekayaan kebudayaan karya besar para leluhur ini, seiring perkembangan teknologi dan industri di jaman modern ini kian tergerus dan beranjak ditinggalkan serta dilupakan.

“Kita punya kekayaan budaya yang unik, baik lisan ( tutur) seperti dongeng, syair- syair dan pantun. Kita punya budaya tulisan seperti karya sastra puisi, cerita cerita kuno, hikayat dan lain lain. Kita juga punya seni budaya tarian, gong gendang, dan kita begitu banyak lagi budaya purbakala seperti rumah rumah adat, ritual ritual adat, perkawinan, kelahiran dan kematian, cara bercocok tanam, dan budaya gotong -royong, dan masih begitu banyak tradisi yang akhir-akhir ini mulai tergerus kemajuan teknologi digital yang kebarat-baratan. Semua potensi kebudayaan atau seni budaya yang langka dan unik ini harus tetap diangkat oleh JAKER sebagai sebuah entitas pewaris kebudayaan bangsa,” kata Marin.

Ke depan, lanjut dia, JAKER baik melalui organisasi dan melalui medianya harus bisa menggali, melakukan kajian dan mengadvokasi seluruh kebudayaan Nusantara yang sudah mati suri atau sudah dilupakan. Karya dari pekerjaan itu harus dipublikasikan agar diketahui oleh seluruh masyarakat dan pemerintah sehingga kemudian dapat dihidupkan lagi.

JAKER sebagai organisasi yang lahir dari peradaban Zaman perjuangan orde baru, harus memberikan dorongan yang kuat melalui media agar pemerintah segera melakukan pendataan seluruh hasil produksi kebudayaan bangsa yang dilahirkan para leluhur maupun warga negara Indonesia; kemudian harus menerbitkan Hak Cipta atas karya-karya tersebut agar tidak diklaim oleh pihak asing sebagai kebudayaan mereka.

“Kehadiran media Kebudayaan Rakyat itu sangat strategis di tengah guncangan dunia saat ini yang bukan saja diwarnai oleh perang dagang tetapi juga diwarnai oleh perang teknologi dan kebudayaan. Ada multimedia, multichannel dan Multiplatform beranekaragam di dunia jagat merasuki dunia publik kita. Oleh karena itu, saya mendorong JAKER dengan medianya harus mampu memberikan dampak nilai lebih berupa Pendidikan inovasitas bagi generasi muda bangsa, pemerintah dan masyarakat Indonesia. Jadi intinya Jaker harus berani melakukan terobosan baru melalui media dengan mengangkat isu-isu Kebangkitan budaya Indonesia agar tidak punah dan atau dirampas oleh negara lain,” tutup Martin. ( bungKR)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *